Monday, December 31, 2012

REVIEW FILM: BUTTER (2011)

Durasi: 90 menit
Skor IMDb: 6/10

Amerika Serikat memang merupakan negara yang sangat kreatif. Seakan-akan semua bisa dijadikan kompetisi di sana. Akeelah and The Bee, film tentang lomba mengeja, salah satu contohnya. Jika itu tidak cukup aneh (tidak lazim) coba yang satu ini, lomba memahat mentega seperti yang ada di film ini, Butter.

Butter berkisah tentang seorang wanita ambisius, Laura Pickler (Jennifer Garner), yang merupakan istri dari Bob Pickler (Ty Burrell) seorang master dalam bidang pahat-memahat mentega di Iowa. Selama 15 tahun keluarga Pickler menguasai kompetisi memahat ini hingga pada suatu hari, Bob mendapat tekanan untuk pensiun dan mempersilahkan orang lain untuk merebut tahtanya. Saking ambisiusnya, sang istri, laura, tak ingin menyerahkan titel itu begitu saja. Laura pun mendaftarkan diri untuk berkompetisi. Ia adalah pendaftar pertama, diikuti tiga peserta lain. Meskipun ada 4 yang berkompetisi, namun perlombaan ini sebenarnya hanya berlangsung antara dua pihak, Laura dan Destiny. Destiny yang baru berusia 10 tahun adalah seorang yatim piatu yang selalu berpindah orang tua asuhnya hingga akhirnya menetap bersama Julie dan Ethan, yang sangat suportif. Kemampuan Destiny ialah bakat terpendam yang selama ini tidak dia sadari. Peserta lainnya ada seorang penari bugil yang merupakan selingkuhan Bob, serta ada Carol-Ann, fans berat Bob. Laura melakukan apapun untuk menjadi juara, termasuk memfitnah Destiny untuk meminta tanding ulang. Berbagai sabotase pun dilakukannya, bahkan karya masterpiece Destiny tak luput dari sabotase pihak Laura. Siapakah juara kompetisi memahat mentega ini? Jangan terkejut jika prediksi anda salah.

REVIEW FILM: BARFI! (2012)


Durasi: 150 menit
Skor IMDb: 8.4/10

Salah satu hal yang membuat film Bollywood menarik meskipun tema besarnya berpusat di cinta adalah karena mereka melihat cinta dari sisi yang lain. Sisi-sisi humanis dari manusia coba disentuh oleh para pembuat film Bollywood. Barfi! adalah salah satu masterpiece. Ni film gue dapet waktu gugling top 10 Bollywood movies of 2012. Hampir semua orang memasukkan Barfi! di listnya. Begitu nonton sendiri filmnya, emang mereka gak salah, jos guandhos...

Begitu film dimulai kita akan disambut oleh lagu India yang cukup menggelitik, kemudian beralih ke Muskaan, semacam panti asuhan di Darjeeling tempat seorang kakek dirawat. Kakek itu mencoba mengabadikan dirinya dalam kamera untuk memenuhi janjinya kepada cinta pertamanya, dan di saat itulah ia menghembuskan nafas terakhirnya. Di kota lain, Kolkata, ada seorang nenek yang mengajari bahasa isyarat, sang cinta pertama kakek tadi. Kemudian alur pun bergerak mundur. Keseluruhan film ini menceritakan kehidupan kakek tadi, Barfi, seorang yang bisu dan tuli yang pada awalnya diberi nama Murphy, namun karena kesulitan pengejaan jadilah Barfi. Barfi yang hidup di Darjeeling mengenal cinta pertamanya, Shruti pada tahun 1962. Namun malang bagi Barfi karena Shruti telah dijodohkan dengan Ranjeet yang kaya dan lebih mapan meskipun keduanya (Barfi dan Shruti) saling mencintai satu sama lain. Untuk mendamaikan hati Shruti, orangtuanya mengajaknya pindah ke Kolkata. Semenjak Shruti pergi meninggalkan Darjeeling, kehidupan Barfi berubah. Dimulai dari ayahnya yang menjadi pengangguran, kesehatan ayahnya yang memburuk, hingga akhirnya Barfi memutuskan mencari uang dengan menculik Jhilmil, anak orang kaya di Darjeeling. Tanpa diduga Jhilmil yag pada akhirnya dibebaskan oleh barfi justru mengikuti ke mana Barfi pergi. Petualangan dua sejoli ini pun dimulai dari sini.

Film Barfi ini mengalir dari narasi setiap orang yang memiliki memori dengan Barfi ketika mereka mnunggui Barfi yang sedang sakit. Terkadang dari satu scene ke scene lain mengalami alur mundur untuk memperjelas jalan cerita. Seperti film Bollywood lainnya, film ini memerlukan waktu yang cukup panjang, 2,5 jam untuk merampungkan menontonnya. Buat yang gak betah lama-lama nonton film, film ini gak gue saranin sih.

Sunday, December 30, 2012

REVIEW FILM: THE EXPENDABLES 2 (2012)

Durasi: 102 menit
Skor IMDb: 7/10


The Expendables datang kembali. Seperti filmnya terdahulu, The Expendables 2 menyajikan banyak bintang film action yang bisa dibilang merupakan 'the best' di jamannya masing-masing. Dari sekian bintang film laga yang tampil, mungkin Jason Statham lah yang paling gue idolai. Tapi sayang di film ini masih ada bitang film action yang belum terrangkul, salah satunya adalah the one and only Jackie Chan. Seandainya Jackie ikut main, bukan main jadinya film ini.

Film sekuel ini diawali dengan upaya pembebasan seorang China (sepertinya jutawan) di sebuah pulau. Dengan berbagai senjata dan mobil besar, The Expendables menerobos masuk ke markas musuh dan berupaya membebaskan orang tersebut. Tanpa disangka di sana mereka bertemu dengan seorang tawanan yang juga berambisi membebaskan orang China itu, Trench (Arnold Schwarzenegger). Setelah berhasil membebaskan diri dari markas, mereka kabur dari pulau dengan menggunakan pesawat.

Sang pemimpin tim, Barney (Stallone), mendapat misi kedua dari Church (Bruce Willis) sebagai ganti atas hutang yang pernah ia buat. Misi kedua adalah mengambil sebuah data yang tersimpan dalam pesawat yang baru saja jatuh di China. Sepintas misi ini terlihat gampang, namun tidak begitu kenyataannya. Tim Barney ternyata tak sendirian mengejar data tersebut, ada gangguan dari tim Vilain (Van Damme). Setelah mengetahui isi data tersebut adalah peta letak cadangan plutonium dan untuk membalas kematian Billy (Liam Hemsworth), Barney dkk pun mengejar tim Vilain hingga ke tengah-tengah markasnya. Apakah dendam itu terbayarkan? Akankah plutonium jatuh ke orang-orang jahat? Sepertinya tidak, namanya juga film action..

REVIEW FILM: TED (2012)

Durasi: 106 menit
Skor IMDb: 7.2/10

Saat pertama melihat poster dari film ini, banyak yang akan mengira ini adalah sebuah film yang cocok ditonton bareng-bareng sekeluarga. Kita bisa melihat Mark Wahlberg dan sebuah teddy bear dengan raut muka yang bahagia, tipikal poster film-film animasi keluarga. Eit, jangan salah, setelah kita menonton filmnya, niscaya prasangka kita akan berubah sepenuhnya.

Pada bagian awal film, kita masih akan mendapati bahwa prasangka kita tentang sebuah film keluarga benar adanya. Di awal dari film ini menceritakan tentang John Bennett muda, seorang yang sulit mendapatkan teman dan selalu kesepian, yang ingin mendapatkan teman sejatinya. Namanya juga anak 8 tahun, ketika natal tiba, ia mendapatkan sebuah boneka teddy bear sebagai hadiah. Boneka yang bisa mengucapkan 'I Love You' itu menjadi satu-satunya teman bagi John, maka ia namai boneka itu dengan Ted. Malam Natal tiba, John berharap keesokan harinya sang teddy bear akan berubah menjadi hidup agar hari-harinya tak sesepi dulu. Pagi datang dan harapannya pun terwujud, Ted yang hidup pun menjadi sensasi sesaat di Amerika Serikat.

Di kemudian hari, 27 tahun kemudian, John (Mark Wahlberg) dan Ted masih bersahabat baik. Meskipun secara fisik masih sama, ted sekarang telah berubah menjadi dewasa, baik dalam hal tingkah laku maupun pikiran yang semakin cabul dan vulgar. John juga telah memiliki seorang kekasih, Lori (Mila Kunis) yang karirnya tampak lebih menjanjikan dibandingkan John. Meskipun Lori mencintai John dan menyukai Ted sebagai teman, namun Lori beranggapan bahwa John tak akan beranjak dewasa secara emosional maupun profesionalisme apabila terus bersama Ted. Diceritakan dalam film, John bahkan bisa membolos kerja hanya untuk nyabu bareng Ted. Lori yang berharap John menjadi suaminya kelak, tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Hubungan keduanya menjadi semakin rumit dengan hadirnya bos Lori, Rex yang akan melakukan apapun untuk merebut hati Lori. Ditambah lagi hadirnya fans berat Ted dalam wujud bapak-anak, Donny dan Robert yang berusaha mendapatkan Ted, cerita ini menjadi semakin kompleks. Bagaimana kisah rumit ini berakhir, tonton sendiri ya. Hati-hati buat yang mau nonton, banyak sumpah-serapah di film ini. Siapkan kamus kalo gak paham..

REVIEW FILM: 21 JUMP STREET (2012)

Durasi: 109 menit
Skor IMDb: 7.2/10


Film action komedi ini dibintangi oleh Channing Tatum dan Jonnah Hill sebagai pemeran utamanya, namun ada pula penampilan Johnny Depp, Peter DeLuise, dan Holly Robinson para cast 21 Jump Street versi serial TV.

Film ini diawali dengan masa-masa SMA dari Hill dan Tatum, seperti biasa pasti ada cool guy serta nerd guy di film semacam ini. Setelah lulus dari SMA, ternyata keduanya dipertemukan di akademi kepolisian. Mereka berdua akhirnya menjadi teman akrab karena kelebihan dan kekurangan masing-masing. Persahabatan itu terjalin erat, bahkan saat menjadi polisi taman pun mereka berdua sebagai partner. Di situlah kekompleksitas cerita film ini mulai terbangun. Dimulai dari pertemuan dengan geng motor, dimutasi ke 21 Jump Street, menyamar sebagai anak SMA, mengungkap gembong narkoba tingkat SMA mereka selalu terlibat sebagai partner. Sebagai bumbu perpecahan, di tengah-tengah film juga ada kekecewaan Tatum akan Hill yang terlalu hanyut dalam peran. Kisah romantis juga terasa ketika Hill jatuh cinta dengan Brie Larson. Pada intinya film ini ialah tentang pengorbanan akan persahabatan.

Film ini mendapatkan rating yang bagus di berbagai media, mungkin didasarkan penilaian bagaimana film komedi melaksanakan tugasnya untuk mengocok perut para penonton. Apabila dilihat dari plot ceritanya tidak ada yang benar-benar fresh dalam film ini. Film tentang pasangan polisi, yang satu keren dan yang satu cupu sudah sering kita tonton. Mungkin kelebihannya adalah penyampaian unsur komedinya yang terlaksana dengan baik tanpa perlu adanya pemaksaan.

REVIEW FILM: SEEKING A FRIEND FOR THE END OF THE WORLD (2012)

Durasi: 101 menit
Skor IMDb: 6.7/10

Seeking A Friend For The End Of The World pada awalnya gue tonton karena menampilkan dua artis yang cukup gue kagumi, Steve Carrell dan Kiera Knightley. Tapi setelah di awal temponya cukup lambat dan hampir gue memalingkan muka, semakin ke tengah jalan ceritanya semakin menarik dan akhirnya gue pantengin terus sampe selesai. Di film bergenre drama-komedi dengan sedikit bumbu Science-Fiction ini kita bisa melihat sisi lain Kiera Knightley yang jarang bermain di film-film komedi.

Pusat cerita film Seeking A Friend For The End Of the World ialah pada Dodge (Steve Carrell). Dodge adalah seorang agen asuransi. Ia sedang dalam masa-masa galau karena baru saja ditinggal pergi istrinya. Hidup Dodge semakin tak karuan karena bumi (di film ini) akan mencapai akhirnya dalam waktu tiga minggu akibat bertabrakan dengan asteroid (Matilda). Seiring hidup yang semakin semrawut, Dodge berusaha menjalaninya seperti biasa. Di hari-hari terakhir dunia itulah Dodge bertemu dengan tetangganya, Penny (Kiera Knightley) yang depresi karena ia ketinggalan pesawat yang akan membawanya ke rumah keluarga besarnya. Dari Penny itu pula Dodge mengetahui kabar yang membuat hidupnya makin tak karuan, istrinya pernah membawa selingkuhan ke kamar. Masalah kedua adalah tentang surat dari Olivia, kekasih Dodge semasa SMA yang menceritakan perihal perceraiannya serta merindukan Dodge. Ketika terjadi kekisruhan di lingkungan mereka, Dodge dan Penny melarikan diri ke luar kota untuk menemui Olivia. Namun, seiring jarak yang terlalui, keduanya justru saling mencintai satu sama lain. bagaimana akhir pergumulan mereka dengan kiamat? Saksikan di Seeking A Friend For The End Of The World.

REVIEW FILM: SILENT HILL: REVELATION

Durasi: 94 menit
Skor IMDb: 5.9/10

Ini nih genre film yang jarang gue tonton, bukan karena takut ato gimana ya, tapi film-film macem ni gak bakal nambah ilmu apa-apa menurut gue, jadi why bother?? Bisa dibilang nonton Silent Hill Revelation di bioskop adalah salah satu kesalahan terbesar gue di 2012. Gimana bisa? Bisa lah, niat hati pengin macu adrenalin liat film yang banyak adegan mengerikan, eh malah yang ada gue ketiduran setengah jam di bioskop. Entah kenapa film yang satu ini kurang bisa dicerna oleh gue most of all.

Di film ini kita akan mendapatkan cerita tentang Heather Mason dan ayahnya yang selama hidupnya selalu dalam pelarian. Mereka melarikan diri dari sebuah kekuatan berbahaya yang mereka tidak sepenuhnya mengerti (mereka aja gak ngerti, apalagi yg nonton?). Pada malam ulang tahunnya yang ke-18, ia terbangun oleh mimpinya yang mengerikan. Ketika ia kembali ke rumah, ia mendapati bahwa ayahnya telah menghilang, entah dibawa pergi siapa. Heather sadar bahwa dia bukanlah dirinya yang ia kenal selama ini. Ia mengikuti petunjuk yang pada akhirnya membawanya ke sebuah kota bernama Silent Hill. Di kota yang penuh aura setan ini ia terancam akan terperangkap di sana selamanya. Kelanjutan ceritanya gak penting deh. Buat yang pada penasaran, gue saranin gak nonton film ini, dijamin kecewa. Dari rating di situs-situs film lain juga ratingnya rendah kok, jadi dengerin gue aja ya..

Saturday, December 29, 2012

REVIEW FILM: 50/50 (2011)

Durasi: 100 menit
Skor IMDb: 7.8/10

Film 50/50 ini dibintangi oleh Joseph Gordon-Levitt sebagai Adam dan Seth Rogen sebagai Kyle. Menurutku, film yang dibilang oleh IMDb sebagai film komedi ini lebih cocok dimasukkan ke kategori komedi mellow jika dilihat dari keseluruhan ceritanya.

Film ini menceritakan tentang Adam, seorang penulis pada program radio berumur 27 tahun yang tinggal bersama bersama pacarnya, Rachael, seorang pelukis. Dia memiliki seorang sahabat baik, Kyle. Entah kenapa Kyle tidak setuju dengan hubungan Adam-Rachael. Ia selalu berusaha memisahkan keduanya. Kyle hisup bersama dengan ibunya yang overprotected serta ayahnya yang Alzheimer. Pada suatu hari Adam merasakan ada yang tidak beres dengan punggungnya. Ketika ia mencoba memeriksakan ke dokter, sang dokter memvonisnya dengan penyakit kanker tulang punggung. Tak ingin tinggal diam, Adam pun berusaha mencari tahu perihal penyakitnya via-internet. Ia menyadari bahwa peluang kesembuhannya 50%, sebuah persentase yang bisa dibilang besar, tapi gak gitu-gitu juga sih. Ia mulai menjalani kemoterapi dan juga bertemu seorang psikolog, Katherine (Anna Kendrick). Awalnya, Adam bersikap antipati terhadap Katherine karena ia pasien ketiga yang ditangani Katherine. Katherine hanya berusaha memberitahu hal-hal yang dia anggap benar tanpa memberikan terlalu banyak harapan pada Adam. Kyle, justru memanfaatkan kondisi kesehatan Adam untuk menarik simpati cewek-cewek yang mereka temui. Bagaimana kisah tragis Adam berlanjut, Katherine atau Rachael yang ia pilih, bagaimana ia mengisi sisa hari-harinya, simak kelanjutannya di 50/50.

REVIEW FILM: END OF WATCH (2012)

Durasi: 109 menit
Skor IMDb: 7.7/10

Salah satu film dari genre yang amat sangat saya suka, action. End Of Watch yang merupakan film Michael Pena yang-entah keberapa- telah saya tonton. Filmyang menceritakan tentang polisi melawan geng Meksiko, sebuah plot yang sering kita temui di film-film action Hollywood lain.

Taylor (Jake Gyllenhaal) dan Zavala (Michael Pena) adalah sepasang polisi LAPD dan merupakan sahabat karib. Taylor yang juga merupakan mahasiswa di bidang produksi film selalu bekerja dengan membawa kamera. Di saku Taylor serta Zavala juga dipasangi kamera, sesuatu hal yang sesungguhnya tidak begitu disukai rekan sejawatnya. Kamera itu akan ia gunakan untuk membuat film pendek tentang keseharian seorang polisi LAPD.

Pekerjaan keduanya sangat cemerlang, mereka kerap memperlihatkan aksi heroik hingga puncaknya ketika mereka menyelamatkan sebuah keluarga dalam peristiwa kebakaran. Untuk aksinya tersebut, keduanya mendapatkan medali. Kehidupan keduanya tampak adem ayem hingga pada akhirnya sebuah aksi yang di luar batas membawa mereka ke perseteruan dengan geng Meksiko. Masalah pertama datang ketika rekan kerjanya, Van Hauser dengan partnernya, dikejar-kejar salah satu anggota geng bertubuh tinggi besar. Sebuah adegan tak sedap dipandang terjadi (what a poor Van Hauser). Kesabaran geng Meksiko mencapai batasnya ketika kedua polisi tersebut membongkar sebuah rumah di mana di dalamnya terdapat narkoba dalam jumlah besar serta mayat manusia yang sudah dimutilasi (another disturbing scene). Seorang anggota geng negro sempat memberitahu kedua polisi tersebut bahwa mereka sedang diincar oleh geng Meksiko. Malam harinya, sebuah mobil menerobos lampu merah dan memancing keduanya untuk mengejar hingga ke dalam sebuah apartemen. DI situlah ketegangan dan baku tembak terjadi.

Selain aksi baku tembak dan laga penuh adrenalin, di film ini juga mengisahkan tentang cerita cinta kedua polisi tersebut. Zavala adalah seorang yang religius, ia memutuskan menikah dengan satu-satunya gadis yang pernah ia tiduri. Sedangkan Taylor tipikal seorang playboy yang tidak terlalu terburu-buru dengan suatu ikatan. Pada akhirnya ia menjatuhkan pilihannya kepada Janet (Anna Kendrick) berkat saran dan dorongan dari sahabatnya, Zavala. Hubungan Zavala dengan Gabby telah dikaruniai seorang anak, sedangkan Janet baru mengandung anak pertama ketika baku tembak itu terjadi. Siapa yang akan jadi single mother? Saksikan film penuh aksi di End Of Watch.

Thursday, December 27, 2012

REVIEW FILM: PITCH PERFECT (2012)

Durasi: 112 menit
Skor IMDb: 7.3/10

Sebuah film drama musikal yang sejenak mengingatkan kita akan serial TV Glee yang sangat populer di seluruh penjuru dunia. Perbedaan antara Pitch Perfect dengan Glee terletak pada kategori lombanya. Glee lebih mengutamakan paduan suara, sedangkan Pitch Perfect lebih menekankan kepada acapella (musik mulut).

Film ini berkisah tentang Beca (Anna Kendrick), seorang anak yang baru lulus SMA yang sangat terobsesi untuk menjadi DJ. Ia dipaksa ayahnya untuk kuliah dulu dan merasakan sensasinya sebelum memutuskan akan langsung berkarir atau melanjutkan kuliah. Pada awalnya, Beca tak tertarik dengan satu pun ekskul yang ada di kampusnya. Ia lebih tertarik untuk magang di radio kampusnya untuk memenuhi hasratnya terhadap musik. Semuanya berubah ketika ia memutuskan berella gabung dengan grup acapella kampus, Barden Bella. Meskipun Beca senang dengan persaingan di grup acapella ini, namun ada satu yang tak sejalan dengan seleranya, yaitu pilihan lagunya. Semua lagu yang dimainkan Barden Bella adalah lagu-lagu oldies yang nge-hits lebih dari 10 tahun yang lalu. Setelah ia bisa meyakinkan pemimpin Barden Bella dan menyusun aransemen baru, Beca membawa acapella ke level yang lebih tinggi.

REVIEW FILM: TAIYOU NO UTA (2006)

Durasi: 119 menit
Skor IMDb: 7.2/10

Taiyou No Uta atau dalam bahasa Inggris bisa diartikan sebagai Midnight Sun ialah sebuah film drama Jepang yang menampilkan penyanyi terkenal, YUI, sebagai bintang utamanya. Seperti film drama Jepang lainnya, film ini bertempo lambat. Di bagian awalnya bahkan belum ada dialog hingga sekitar 8 menit. Jangan terkejut karena film ini diangkat dari kisah nyata Kaoru Amane.

Film ini berpusat pada kehidupan seorang Kaoru, penderita penyakit kulit langka xeroderma pigmentosum (XP) yang menyebabkan dirinya tak boleh terkena sinar ultraviolet matahari yang berbahaya bagi tubuhnya. Dalam mengisi harinya, Kaoru menatap dunia luar melalui jendela kamarnya. Dari jendela itu ia bisa melihat hamparan pantai karena lokasi rumahnya yang berada di sebuah bukit. Perhatian Kaoru saat melamun selalu tertuju ke halte bis, di mana ia melihat Koji dan dua sahabatnya biasa nongkrong. Ketika matahari mulai naik, Kaoru menutup tirai jendela dan pergi tidur, begitu terus setiap harinya. Pada malam hari merupakan saat-saat ia mengeksplor hobinya yaitu bermain gitar dan menciptakan lagu. Ia berjalan ke stasiun dan menampilkan kebolehannya di sana. Dia akan kembali ke rumah beberapa menit sebelum mulai fajar. Suatu pagi Koji tiba di halte bus ketika Kaoru bernyanyi di situ. Dari situlah mereka mulai mengenal satu sama lain. Koji yang tidak tahu penyakit Kaoru membawanya ke pantai hingga hampir fajar. Di situlah muncul masalah yang menyebabkan keduanya lama tak bertemu. Di film ini kita bisa mendengarkan tiga lagu YUI, yang paling fenomenal ialah Good-bye Days. Akan seperti apa kisah dua sejoli ini? Seperti apa ya...

REVIEW FILM: THE HUNGER GAMES (2012)

Durasi: 142 menit
Skor IMDb: 7.3/10

The Hunger Games adalah film action yang diangkat dari trilogi novel The Hunger Games karangan Suzanne Collins yang telah memenangkan banyak penghargaan di antaranya 'Best Books of the Year' pada 2008 lalu.

Plot utama pada film ini berpusat pada kehidupan Katnis Everdeen, seorang remaja 16 tahun yang hidup di masa depan. Diceritakan di film ini bahwa kelak akan ada negara Panem yang terbagi menjadi 12 distrik dan satu ibukota. Setiap tahunnya, dua orang perwakilan tiap distrik dipilih secara undian untuk berpartisipasi dalam kompetisi The Hunger Games. The Hunger Games sendiri merupakan sebuah hiburan sekaligus tradisi brutal para pemberontak masa lalu yang disiarkan ke seluruh penjuru Panem. Ke-24 peserta akan saling menyingkirkan peserta lain dengan penduduk Panem sebagai penontonnya. Ketika adik Katniss, Eve, terpilih sebagai perwakilan distrik 12, Katniss pun mengorbankan dirinya untuk menggantikan adiknya. Katniss dengan partnernya, Peeta, berkompetisi di The Hunger Games mewakili distrik 12. Mereka bersaing melawan perwakilan distrik lain yang lebih besar dan lebih matang persiapannya. Akankah Katniss memenangkan kompetisi ini? Kalo dilihat dari novelnya yang sampe 3, tentunya Katniss masih selamat dong..

REVIEW FILM: SKYFALL (2012)

Durasi: 143 menit
Skor IMDb: 8.0/10

James Bond kembali lagi bung. Di tahun 2012 ini James Bond balik lagi dengan filmnya Skyfall. Masih seperti film-film Bond lainnya, selain aksi-aksi yang menghentak penonton semua, tentu ada yang menghentak lainnya. Mau tau? Copy file-nya, tonton filmnya.. :p

Film diawali dengan adegan kejar-kejaran antara James Bond (Daniel Craig) dengan seorang penjahat. Ketika misi terakhir tersebut berakhir dengan kegagalan dan banyak agen yang keberadaannya terungkap, serta berujung pada MI6 yang diserang, mengakibatkan M memutuskan merelokasi markas mereka. Keadaan tersebut mengakibatkan kekuasaan dan posisi dari M mendapat perhatian khusus dari Gareth Mallory, Ketua KomiteIntelijen dan Keamanan yang baru. Dengan tekanan pada MI6 dari dalam maupun luar, M hanya mempunyai satu rekan yang dapat dipercaya, Bond. Beroperasi secara tersembunyi bersama agen lapangan, Eve, Bond mengikuti petunjuk yang mengarah ke Silva dengan resiko kematian serta motif yang membingungkn. Bagaimana ending film Bond yang satu ini, tonton sendiri ye..

REVIEW FILM: PREMIUM RUSH (2012)

Durasi: 91 menit
Skor IMDb: 6.6/10

Film action sekaligus thriller yang lagi-lagi menunjukkan keberagaman tema dari Hollywood itu sendiri. Lakon utama dari film ini ialah seorang pengirim paket di kota New York yang kesehariannya ia lalui dengan mengendarai sepeda.

Film diawali dengan keadaan di mana sang peran utama, Wilee (Joseph Gordon-Levitt) tergeletak di jalan raya kota New York. Film dilanjutkan dengan alur mundur untuk menjelaskan cerita sang kurir tadi dari awal. Menghindari mobil ngebut, sopir taksi gila, pintu yang mendadak terbuka, serta pejalan kaki yang ramai ialah keadaan yang harus dihadapi Wilee setiap hari. Wilee adalah yang terbaik dalam urusan mengantar paket dengan sepeda. Tunggangan andalannya ialah sebuah sepeda fixie yang seperti kita ketahui bersama, sepeda single-gear tanpa rem. Membayangkan tunggangannya saja kita bisa memperkirakan bahwa ada separuh dari Wilee yang merupakan pesepeda skill tinggi namun separuhnya lagi orang gila penantang maut.

Suatu hari, seorang mahasiswa asal China memintanya mengantar sebuah amplop penting. Malang bagi Wilee, seorang polisis korup, Robert Monday, yang putus asa dengan hutangnya yang menumpuk mengincar amplop itu untukditukarkan dengan uang. Wilee pun dihadapkan pada situasi rumit di mana dirinya dikejar-kejar Monday yang semakin berbahaya. Dengan bantuan segenap teman serta rivalnya, Wilee mencoba membongkar misteri paket tersebut sembari berusaha mempertahankan hidup. Kelanjutan ceritanya tonton sendiri di Premium Rush ye..

REVIEW FILM: NOWHERE BOY (2009)

Durasi: 98 menit
Skor IMDb: 7.1/10

Nowhere Boy adalah sebuah film drama buatan Inggris tentang kehidupan John Lennon ketika muda. Film ini diluncurkan di Amerika Serikat pada 8 Oktober 2010, berdekatan dengan 70 tahun kelahiran John Lennon (9 Oktober 1940). Bagi anda para pecinta The Beatles tidak mungkin anda melewatkan film yang satu ini.

Film ini berdasarkan kisah nyata kehidupan John Lennon yang dituangkan dalam buku biografi oleh adik John Lennon sendiri, Julia. Kita bisa melihat sosok John yang mengalami masa remaja yang bermasalah serta hubungan dengan keluarganya yang bermasalah juga. Dalam film ini diceritakan bahwa ketika muda, John adalah anak dengan masa depan yang cerah akan tetapi memiliki jiwa pembangkang di dalam dirinya. John hidup bersama tantenya, Mimi, serta pamannya, George. Ayah John memilih meninggalkan ibunya ketika John baru berusia 4 tahun (kenyataannya akan tertuang dalam film) sehingga John dititipkan ke Mimi untuk dibesarkan meskipun ibu kandung John masih hidup. Meskipun Mimi dan John memiliki karakter yang berbeda jauh, Mimi tegas sedangkan John pembangkang, keduanya saling menyayangi. Keadaan di rumah Mimi berubah menjadi bencana ketika George meninggal. Saat pemakamn George itulah John pertama kali melihat ibunya, Julia.

Demi mengenal ibunya, John membohongi Mimi dan berkata akan main ke Blackpool. Tak diduga, Julia pun menyambut baik keinginan John untuk hidup bersama lagi. Julia memiliki karakter yang mirip dengan John, keduanya sama-sama berjiwa pembangkang. Dari Julia inilah John mulai belajar bermain musik dan menulis. Seiring berkembangnya hubungan baik John dengan ibunya, timbul ketegangan antara Mimi dengan Julia.

Di lain pihak, John mulai mendalami musik. Rock & Roll adlaah genre yang berkembang saat itu. John memutuskan untuk membentuk band bersama teman-temannya. Mereka menyebutnya The Quarrymen. John pun dipertemukan dengan Paul McCartney di tengah-tengah kesibukannya. Hal inilah cikal bakal terbentuknya The Beatles. Bagaimana rumitnya kehidupan John, lihat selengkapnya di Nowhere Boy..

REVIEW FILM: GOON (2011)

Durasi: 92 menit
Skor IMDb: 6.9/10

Sebuah film komedi olahraga yang erat dengan kekerasan di dalamnya. Bagi para pecinta olahraga hoki es, mungkin anda akan mudah memahaminya, namun bagi anda yang belum terlalu paham,mungkin inilah saatnya untuk mempelajarinya.

Cerita dimulai ketika Doug Glatt (diperankan Sean William Scott) tidak puas dengan pekerjaannya sebagai tukang pukul di bar lokal. Dengan pencapaian keluarganya yang mapan, dia merasa sedikit di belakang. Doug Glatt yang seorang penggemar hoki es selalu bermimpi untuk menjadi seperti idolanya Ross Rhea. Kesempatan mewujudkan mimpi perlahan menghampirinya ketika ia berhasil mengalahkan seorang preman berkelahi di atas es. Pelatih tim lokal Highlander Halifax melihat potensi di dalam diri Doug Glatt meskipun Doug tidak memiliki dasar hoki yang cukup. Ejekan pemain lain tak terhindarkan ketika pelatih memperkenalkannya. Secara perlahan ia mulai 'nyetel' dengan timnya berkat dukungan dari temannya yang juga penggila hoki. Doug kemudian menjadi seorang 'rising star' dan dihadapkan pada pertemuan dirinya dengan sang idola Ross Rhea, bagaimana kelanjutannya, jangan lupa tonton Goon, ambil di warnet2 terdekat, haha..

Saturday, November 17, 2012

REVIEW FILM: WEDDING DRESS (2010)

Durasi: 109 menit
Skor IMDb: 6.8/10

Film drama Korea yang menceritakan seorang single-mother (Go Eun) yang hanya memiliki sisa beberapa hari dalam hidupnya karena terkena penyakit kanker lambung. Sebelum berpisah dengan anaknya (Sora), Go Eun berusaha memenuhi apa yang diinginkan anaknya. Ketika kondisi Go Eun memburuk, So Ra pun menyadari penyakit yang diderita ibunya dan mulai mengubah dirinya yang awalnya bandel menjadi penurut dan mulai memenuhi permintaan ibunya satu per satu. Wedding Dress yang menjadi judul film ini adalah gaun pengantin yang khusus dirancang Go Eun untuk So Ra sebagai kado terakhirnya. 

REVIEW FILM: TUCKER AND DALE VS. EVIL (2010)

Durasi: 89 menit
Skor IMDb: 7.6/10

Film Tucker and Dale Vs Evil ini adalah film thriller khas Amerika yang penuh dengan darah serta lepasnya beberapa organ tubuh. Saya tidak menyarankan menonton film yang satu ini untuk orang-orang yang tidak tahan dengan film-film kejam macam ini. Dari awal saat melihat poster, film ini terlihat kurang menjanjikan. Hanya menyerupai film-film yang dibuat sekedarnya untuk memenuhi adrenalin penikmat film sadis. Begitu pula opening dari film ini, menimbulkan kesan yang terlalu generik ketika sudut pandang film diambil dari kamera reporter tv yang mencoba membuktikan kasus kematian di daerah setempat.

Film ini bercerita tentang liburan sekelompok mahasiswa ke sebuah tempat yang dikenal angker. Tidak jauh dari tempat itu ada pula dua orang 'kampung' yang berencana merenovasi pondok liburan yang baru saja mereka beli bersama. Malam harinya kedua kelompok berbeda ini secara tidak sengaja berada di tempat yang sama, di danau. Orang 'kampung' memancing, sedangkan mahasiswa-mahasiswa ber-skinnydipping. Tanpa sengaja seorang bernama Allison yang sedang melepas baju terpeleset karena mengira sedang diintip dua orang kampung tadi. Tanpa banyak pikir, kedua orang kampung itu, Dale & Tucker menolong Allison. Teman-teman Allison justru mengira Allison akan disandera oleh dua orang kampung itu. Mulailah segala kesalahpahaman serta ketidakberuntungan menaungi kedua kubu tadi. Akan banyak kejadian-kejadian yang sepintas mengingatkan kita akan film Final Destination, di mana ketidakberuntungan mengakibatkan terbunuhnya seseorang. Seperti apa ending film thriller ini? Nonton sendiri aja ye, di warnet-warnet udah bejibun tuh..

Saturday, August 25, 2012

REVIEW FILM: THE WORLD IS BIG AND SALVATION LURKS AROUND THE CORNER (2008)

Durasi: 105 menit
Skor IMDb: 7.9/10

Sebuah film drama Bulgaria seorang anak dari sebuah keluarga emigran di Jerman. Plot utama film terletak di awal saat mobil keluarga itu kecelakaan dan menewaskan kedua orang tuanya. Sang anak (Alex) selamat namun tak mampu mengingat semua kejadian sebelum kecelakaan. Sang Kakek datang dari Bulgaria untuk membawa anaknya pulang tanpa mengetahui perihal amnesianya. Dalam usaha memulihkan ingatan cucunya, sang Kakek mengajaknya bersepeda menuju Bulgaria. Film ini lebih banyak menekankan unsur backgammon dan satu kalimat mutiara 'takdir adalah dadu di tanganmu sedangkan hidup adalah permainan yang dibatasi kemampuan dan kesempatan'.

Film ini banyak mengandalkan flashback dalam rangka mengembalikan memori Alex. Salah satu film berbahasa non-Inggris yang menarik untuk ditonton.

REVIEW FILM: GRAN TORINO (2008)


Durasi: 116 menit
Skor IMDb: 8.3/10

Film yang dibintangi Clint Eastwood ini adalah sebuah film drama tentang seorang lelaki tua veteran perang Korea yang baru saja ditinggal mati istrinya.

Entah kenapa hidupnya penuh masalah, mulai dari pastur yang diamanahi untuk merawatnya, hubungan yang kurang baik dengan kedua anak kandungnya, tetangga-tetangga Asia yang dianggapnya mengganggu, hingga masalah dengan gang Asia. Namun semua masalah itu akan berpusat pada sebuah mobil Gran Torino 1972.

Lama kelamaan sang bapak tua ini dapat berdamai dengan berbagai masalahnya dan mampu berteman baik dengan tetangga Asia-nya hingga akhirnya pengorbanan harus dia lakukan.

Siapakah yang berhasil mendapatkan Gran Torino 1972?
Bagi anda penikmat film Clint Eastwood pasti akan mudah mencerna film ini. Pada awalnya saya pikir film ini memiliki penuturan yang berat, setelah melihat awal filmnya dijamin anda akan mudah mengikuti alur film ini,