Friday, January 24, 2014

REVIEW FILM: CONFESSIONS [2010]

Durasi: 106 menit
Skor IMDb: 7.9/10

Confessions, film Jepang yang rilis tahun 2010 ini menarik perhatian gue pas nyari-nyari di forum tentang film Asia yang memorable. Film bergenre drama misteri ini dibintangi oleh bintang film Jepang (pastinya lah) yang baru pertama ini gue denger namanya. Dalam penyampaiannya, film ini cukup unik karena mengandalkan narator yang berbeda, tergantung siapa yang sedang confess ceritanya. Awalnya gue kira ini film semacam omnibus gitu tapi ternyata kagak. Film ini diangkat dari sebuah novel yang udah menerima penghargaan di jepang sono, so pasti worth to watch nih harusnya..

Yuko Moriguchi (Takako Matsu) ialah seorang guru SMA yang akan segera resign dari SMA tempatnya mengajar. Dia adalah guru wali dari suatu kelas yang kelihatannya gak menghargai dia. Di hari terakhir dia mengajar, ia melakukan pengakuan di hadapan muridnya. Dia kerap membawa anaknya yang masih kecil ke SMA karena ayah kandung Manami (anaknya) terkena virus HIV. Pada suatu hari sepulangnya mengajar, Yuko menjemput anaknya di ruangan tempat ia dititipkan tetapi Manami tidak di sana. Setelah dicari keliling sekolah, ternyata Manami tenggelam di kolam renang SMA tersebut. Yuko kemudian melanjutkan pengakuannya bahwa ternyata kematian anaknya bukanlah kecelakaan melainkan ulah dari dua murid di kelas tersebut. Yuko mengetahuinya karena ia menemukan sebuah dompet yang telah dimodifikasi oleh muridnya, Shuuya. Shuuya tidak sendirian karena ia ditemani Naoki ketika melakukan kejahatan tersebut.

Karena hukum di Jepang yang mengatakan seorang anak remaja tidak bisa ditahan atas kejahatan apapun, maka menyerahkan ke polisi tidak akan mampu membalaskan dendam Yuko. Maka dalam membalaskan dendam, Yuko mengancam keduanya dengan memasukkan virus HIV ke dalam susu kemasan yang diminum keduanya. Kelanjutan cerita pada film ini pun campuran antara keadaan setelah pengakuan Yuko dan kejadian sebelum pengakuan Yuko yang ditampilkan dalam narasi oleh Yuko dan ketiga muridnya.

Setalah pengakuan itu, Naoki menjadi seorang yang penyendiri dan tidak pernah datang ke sekolah lagi. Sedangkan di lain pihak, Shuuya tetap datang ke sekolah meskipun dengan konsekuensi bullying yang harus diterimanya setiap hari. Ketika hasil tes HIV Shuuya keluar dan hasilnya negatif, Shuuya pun mulai bertindak melawan bully yang diterimanya di sekolah. Pada narasi selanjutnya, terbongkarlah alasan Shuuya sangat terobsesi untuk menemukan alat-alat kreatif ialah untuk membuktikan kepada ibunya yang pergi meninggalkannya bahwa ia bisa berkarya. Semua hasil temuannya ia upload ke dalam websitenya. Dan dengan adanya website itu pula, Yuko bisa mengintai Shuuya untuk kemudian membalas dendam atas kematian anaknya..

Akankah dendam Yuko terbayar? Bisakah Shuuya membuktikan kemampuannya pada ibunya? Bagaimana pula kelanjutan kehidupan Naoki? Segeralah cari nih film di warnet-warnet dan forum-forum terdekat. Sebuah film yang bagus dengan intrik-intriknya tersendiri. Selamat menyaksikan..


No comments:

Post a Comment