Monday, January 27, 2014

REVIEW FILM: HELLO GHOST [2010]

Durasi: 111 menit
Skor IMDb: 7.7/10

Hello Ghost merupakan salah satu film yang bikin gue tertarik sama film Korea lainnya, karena temanya yang gak terlalu berat-berat amat tapi punya pesen yang dalem. Nih film dibintangi oleh Cha Tae Hyun, seorang aktor Korea yang sangat populer dan selalu memainkan karakter yang gak jauh beda di semua filmnya. Sekedar info aja, nih film ternyata merupakan film dengan penghasilan ke-9 terbanyak di Korea, dan kabarnya juga Hollywood bakal membuat remake dari film ini.

Film ini berpusat pada kehidupan Sang Man (Cha Tae Hyun), seorang pria yatim piatu yang merasa bahwa hidupnya udah gak ada artinya lagi. Pada awal film, kita sudah dikejutkan dengan usahanya untuk bunuh diri dengan menenggak banyak obat tidur. Percobaannya ternyata gagal. Saking putus asanya, ia mencoba bunuh diri kedua kalinya dengan melompat dari jembatan, akan tetapi tim SAR datang menyelamatkannya. Saat dirawat di rumah sakit, mulailah kejadian aneh menghampirinya. Kejadian pertama ialah ia melihat orang merokok duduk di sampingnya, ia bercerita pada orang lain namun tidak seorang pun percaya. Selama di rumah sakit, ia bertemu dengan empat arwah gentayangan, tapi tenang saja,, arwahnya gak nakutin kok. Selain ketemu arwah gentayangan, di rumah sakit ia juga bertemu seorang suster, Yun Soo (Kang Ye Won), dan Sang Man pun jatuh cinta kepadanya.

Ketika perawatannya di rumah sakit berakhir, Sang Man tetap saja diikuti oleh keempat arwah tersebut. Untuk menjawab kegusarannya tentang arwah-arwah tersebut, maka pergilah ia ke seorang cenayang. Ternyata, menurut cenayang tersebut, arwah-arwah tersebut baru bisa pergi setelah mereka menyelesaikan cita-cita mereka yang belum kesampaian. Sang Man pun mencoba untuk membantu arwah-arwah tersebut mendapatkan keinginan mereka.

Arwah yang pertama, seorang kakek, berusaha untuk mengembalikan sebuah kamera ke pemiliknya. Dalam mendapatkan kamera tersebut, Sang Man bahkan harus menginap di kantor polisi karena kamera tersebut ternyata dibawa oleh seorang polisi. Arwah kedua, seorang anak kecil berusaha untuk menonton film kartun. Arwah ketiga, seorang bapak gendut, berusaha untuk mengendarai mobil taksi, ia bahkan membawa Sang Man ke pantai dan belajar berenang. Arwah terakhir, seorang ibu berusaha untuk memasak dan makan malam dengan orang yang dia sayangi. Semua keinginan arwah-arwah tersebut ternyata justru membuat Sang Man semakin dekat dengan Yun Soo.

Yun Soo sangat membenci keluarganya, sedangkan Sang Man justru mengharapkan kehadiran keluarga di hidupnya. Ketika ayah Yun Soo meninggal, Sang Man pun bercerita bahwa arwah ayah Yun Soo menghampirinya untuk menyampaikan bahwa ada hadiah yang ia titipkan ke Yun Soo. Yun Soo yang awalnya tak percaya bahwa Sang Man bisa bertemu hantu pun akhirnya percaya ketika secara tak sengaja ia menemukan bingkisan dari ayahnya. Di lain pihak, Sang Man yang merasa sudah mengabulkan keinginan arwah-arwah tersebut pun mengusir mereka keluar dari hidupnya.

Pada akhirnya, arwah-arwah itu pun hilang. Sang Man menghampiri Yun Soo untuk mengajaknya makan siang bareng. Yun Soo tiba-tiba berkata bahwa seseorang bisa kehilangan ingatannya karena sebuah shock yang luar biasa. Apa maksud perkataan Yun Soo?? Siapakah arwah-arwah tersebut?? Bagaimana hidup Sang Man selanjutnya? Buat anda yang masih anti sama film Korea, coba deh tonton film ini, film komedi tapi banyak pesan moralnya. Endingnya pun bukannya bikin ketawa tapi malah bisa bikin mewek.. Tonton ya..

Saturday, January 25, 2014

REVIEW FILM: THE WOLF OF WALL STREET [2013]

Durasi: 179 menit
Skor IMDb: 8.6/10

Film besutan Martin Scorsese yang diangkat dari biografi Jordan Belfort ini dibintangi banyak artis ternama Hollywood seperti Leonardo DiCaprio (sebagai Jordan Belfort), Jonah Hill, serta Matthew McConaughey. Film bergenre satir komedi ini memuat banyak adegan nude serta tercatat sebagai film drama dengan pengucapan kata fuck terbanyak pada sejarah perfilman Hollywood. Dibalik beberapa kontroversinya, film ini mendapat nominasi Oscar pada kategori Best Picture serta Best Director.

Jordan Belfort pertama kali berkecimpung di dunia stock broker pada tahun 1987 ketika ia bergabung dengan salah satu firma terkemuka di Wall Street. Pada awal karirnya itu pula ia berkenalan dengan Mark Hanna (Matthew McConaughey) yang mengajarkannya cara bertahan hidup di dunia saham ialah dengan gaya hidup sex serta narkoba. Akan tetapi ketika Jordan baru saja beradaptasi dengan pekerjaannya, Wall Street mengalami kegagalan yang dikenal dengan Black Monday dan Jordan pun terpaksa menanggalkan pekerjaannya.

Saat di-PHK itulah ia dianjurkan oleh istrinya, Teresa agar ia mencoba peruntungannya pada firma saham kecil-kecilan (penny stock). Karena kemampuannya dalam meyakinkan para kliennya, Jordan perlahan mulai meraih kesuksesan. Kekayaannya bertambah sedikit demi sedikit. ketika mulai melambung itulah ia bertemu dengan Donnie Azoff (Jonah Hill) dan mereka kemudian membangun firma sendiri bernama Stratton Oakmont. Namanya yang meyakinkan ternyata tidak sebanding dengan usaha mereka yang ilegal, pada prakteknya usaha mereka hanyalah penipuan saham. Firma mereka makin melambung ketika Forbes (majalah bisnis ternama) menjuluki Jordan sebagai Wolf of Wall Street. Semua pemuda berusaha bergabung di firma tersebut.

Seiring melambungnya usaha Jordan, begitu pula dengan gaya hidupnya. Jordan dan karyawannya menghamburkan uang dengan kecanduan pada narkoba serta sex seperti yang ia pelajari di awal karirnya. Kesuksesan pulalah yang akhirnya memisahkan Jordan dengan istrinya Teresa. Tak butuh waktu lama bagi Jordan untuk mendapatkan wanita pengganti Teresa, Naomi (Margot Robbie) yang awalnya hanyalah selingkuhan Jordan pun ia nikahi pada akhirnya. Adanya Naomi tak menyurutkan Jordan untuk tetap memenuhi hasratnya pada sex dan narkoba.

Di lain pihak, FBI yang curiga terhadap gerak gerik Jordan dan firmanya kian mendekat dan sangat ambisius untuk menjegal usaha Jordan. Akankah usaha FBI berhasil? Bisakah Jordan bebas dari kecanduannya terhadap uang, sex, dan narkoba? Akankah kehidupan Jordan dan Naomi bahagia selamanya? Tonton sendiri ya di bioskop terdekat, mumpung masih tayang di bioskop nih film.. Selamat menyaksikan

Friday, January 24, 2014

REVIEW FILM: CONFESSIONS [2010]

Durasi: 106 menit
Skor IMDb: 7.9/10

Confessions, film Jepang yang rilis tahun 2010 ini menarik perhatian gue pas nyari-nyari di forum tentang film Asia yang memorable. Film bergenre drama misteri ini dibintangi oleh bintang film Jepang (pastinya lah) yang baru pertama ini gue denger namanya. Dalam penyampaiannya, film ini cukup unik karena mengandalkan narator yang berbeda, tergantung siapa yang sedang confess ceritanya. Awalnya gue kira ini film semacam omnibus gitu tapi ternyata kagak. Film ini diangkat dari sebuah novel yang udah menerima penghargaan di jepang sono, so pasti worth to watch nih harusnya..

Yuko Moriguchi (Takako Matsu) ialah seorang guru SMA yang akan segera resign dari SMA tempatnya mengajar. Dia adalah guru wali dari suatu kelas yang kelihatannya gak menghargai dia. Di hari terakhir dia mengajar, ia melakukan pengakuan di hadapan muridnya. Dia kerap membawa anaknya yang masih kecil ke SMA karena ayah kandung Manami (anaknya) terkena virus HIV. Pada suatu hari sepulangnya mengajar, Yuko menjemput anaknya di ruangan tempat ia dititipkan tetapi Manami tidak di sana. Setelah dicari keliling sekolah, ternyata Manami tenggelam di kolam renang SMA tersebut. Yuko kemudian melanjutkan pengakuannya bahwa ternyata kematian anaknya bukanlah kecelakaan melainkan ulah dari dua murid di kelas tersebut. Yuko mengetahuinya karena ia menemukan sebuah dompet yang telah dimodifikasi oleh muridnya, Shuuya. Shuuya tidak sendirian karena ia ditemani Naoki ketika melakukan kejahatan tersebut.

Karena hukum di Jepang yang mengatakan seorang anak remaja tidak bisa ditahan atas kejahatan apapun, maka menyerahkan ke polisi tidak akan mampu membalaskan dendam Yuko. Maka dalam membalaskan dendam, Yuko mengancam keduanya dengan memasukkan virus HIV ke dalam susu kemasan yang diminum keduanya. Kelanjutan cerita pada film ini pun campuran antara keadaan setelah pengakuan Yuko dan kejadian sebelum pengakuan Yuko yang ditampilkan dalam narasi oleh Yuko dan ketiga muridnya.

Setalah pengakuan itu, Naoki menjadi seorang yang penyendiri dan tidak pernah datang ke sekolah lagi. Sedangkan di lain pihak, Shuuya tetap datang ke sekolah meskipun dengan konsekuensi bullying yang harus diterimanya setiap hari. Ketika hasil tes HIV Shuuya keluar dan hasilnya negatif, Shuuya pun mulai bertindak melawan bully yang diterimanya di sekolah. Pada narasi selanjutnya, terbongkarlah alasan Shuuya sangat terobsesi untuk menemukan alat-alat kreatif ialah untuk membuktikan kepada ibunya yang pergi meninggalkannya bahwa ia bisa berkarya. Semua hasil temuannya ia upload ke dalam websitenya. Dan dengan adanya website itu pula, Yuko bisa mengintai Shuuya untuk kemudian membalas dendam atas kematian anaknya..

Akankah dendam Yuko terbayar? Bisakah Shuuya membuktikan kemampuannya pada ibunya? Bagaimana pula kelanjutan kehidupan Naoki? Segeralah cari nih film di warnet-warnet dan forum-forum terdekat. Sebuah film yang bagus dengan intrik-intriknya tersendiri. Selamat menyaksikan..


REVIEW FILM: THE MIDAS TOUCH [2013]

Durasi: 98 menit
Skor IMDb: 5/10

The Midas Touch ini ialah film Hong Kong yang udah lama rilisnya bro, udah dari tanggal 6 September tahun lalu. Film yang bergenre romantic comedy ini dibintangi oleh Chapman To, Charlene Choi, dan banyak cewek bening Hong Kong. Chapman To ini cukup sering tampil di film-film Hong Kong yang genrenya gak jauh-jauh dari film ini.

Film ini berawal dengan scene ketika Maki (Chapman To) yang lagi di Korea ketangkep sama polisis Korea karena dituduh melecehkan cewek yang aslinya copet. Di awal sih cukup menjanjikan komedi yang seru, tapi setelahnya cuma dikit yang bisa bikin ketawa. Dari scene di penjara, Maki flashback buat mengingat kembali dia ngapain sih ke Korea.. Maki yang aslinya adalah seorang penagih hutang dihadapkan pada situasi yang cukup dilematis ketika dia harus nagih utangnya seorang agen artis. Sang agen berusaha membujuk Maki dengan ketujuh calon artisnya yang masih bening-bening. Maki yang gak tahan sama cewek pun berusaha mengambil alih usaha agency tersebut. Di awal pengelolaannya, Maki berusaha membuat ketujuh cewek tersebut jadi cewek penghibur di klab malam. tapi karena sadar, akhirnya dia berusaha serius untuk mengorbitkan ketujuh cewek tersebut.

Di lain pihak, Suen (Charlene Choi) yang sukses mengorbitkan JD dari keterpurukannya justru sedang mengalami nasib yang buruk. Sifatnya yang terlalu obsesif terhadap sang artis membuatnya dipecat sebagai manajer artis itu. Takdir akhirnya mempertemukan keduanya, dan pada akhirnya ketujuh cewek bening asuhannya Maki pun dipercayakan untuk di-handle oleh Suen. Suen yang sudah berpengalaman mengorbitkan artis pun merombak habis ketujuh cewek tersebut dan memproyeksikan mereka untuk menjadi girlband baru. Segala usaha dilakukan dengan menggunakan dana sendiri akan tetapi kesuksesan tak kunjung diraih. Pada akhirnya Maki pun mesti menghadapi karma ketika usahanya bangkrut dan pada akhirnya dia ditagih oleh anak buahnya sendiri. Bagaimana kelanjutan girlband tersebut? Akankah Suen sukses mengulangi kesuksesannya dalam mengorbitkan JD?

Film ini memiliki banyak cela untuk dikritik. Film ini kurang mengekspos interaksi antara sang manajer dengan artisnya tapi justru lebih menonjolkan kekonyolan yang dilakukan artisnya yang sebenarnya tidak terlalu banyak mendukung film. Untuk disebut sebagai film komedi juga masih samar karena sangat sedikit scene yang bisa membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Hadirnya Nicholas Tse sebagai cameo juga tidak banyak membantu. Mungkin ini salah satu film useless yang terpaksa gue review. Kalo mau lihat cewek bening tonton aja, tapi ya lu cuman bakal dapet itu doang, dari cerita biasa, dari pesan juga gak ada. Nothing lah..