Friday, January 24, 2014

REVIEW FILM: THE MIDAS TOUCH [2013]

Durasi: 98 menit
Skor IMDb: 5/10

The Midas Touch ini ialah film Hong Kong yang udah lama rilisnya bro, udah dari tanggal 6 September tahun lalu. Film yang bergenre romantic comedy ini dibintangi oleh Chapman To, Charlene Choi, dan banyak cewek bening Hong Kong. Chapman To ini cukup sering tampil di film-film Hong Kong yang genrenya gak jauh-jauh dari film ini.

Film ini berawal dengan scene ketika Maki (Chapman To) yang lagi di Korea ketangkep sama polisis Korea karena dituduh melecehkan cewek yang aslinya copet. Di awal sih cukup menjanjikan komedi yang seru, tapi setelahnya cuma dikit yang bisa bikin ketawa. Dari scene di penjara, Maki flashback buat mengingat kembali dia ngapain sih ke Korea.. Maki yang aslinya adalah seorang penagih hutang dihadapkan pada situasi yang cukup dilematis ketika dia harus nagih utangnya seorang agen artis. Sang agen berusaha membujuk Maki dengan ketujuh calon artisnya yang masih bening-bening. Maki yang gak tahan sama cewek pun berusaha mengambil alih usaha agency tersebut. Di awal pengelolaannya, Maki berusaha membuat ketujuh cewek tersebut jadi cewek penghibur di klab malam. tapi karena sadar, akhirnya dia berusaha serius untuk mengorbitkan ketujuh cewek tersebut.

Di lain pihak, Suen (Charlene Choi) yang sukses mengorbitkan JD dari keterpurukannya justru sedang mengalami nasib yang buruk. Sifatnya yang terlalu obsesif terhadap sang artis membuatnya dipecat sebagai manajer artis itu. Takdir akhirnya mempertemukan keduanya, dan pada akhirnya ketujuh cewek bening asuhannya Maki pun dipercayakan untuk di-handle oleh Suen. Suen yang sudah berpengalaman mengorbitkan artis pun merombak habis ketujuh cewek tersebut dan memproyeksikan mereka untuk menjadi girlband baru. Segala usaha dilakukan dengan menggunakan dana sendiri akan tetapi kesuksesan tak kunjung diraih. Pada akhirnya Maki pun mesti menghadapi karma ketika usahanya bangkrut dan pada akhirnya dia ditagih oleh anak buahnya sendiri. Bagaimana kelanjutan girlband tersebut? Akankah Suen sukses mengulangi kesuksesannya dalam mengorbitkan JD?

Film ini memiliki banyak cela untuk dikritik. Film ini kurang mengekspos interaksi antara sang manajer dengan artisnya tapi justru lebih menonjolkan kekonyolan yang dilakukan artisnya yang sebenarnya tidak terlalu banyak mendukung film. Untuk disebut sebagai film komedi juga masih samar karena sangat sedikit scene yang bisa membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Hadirnya Nicholas Tse sebagai cameo juga tidak banyak membantu. Mungkin ini salah satu film useless yang terpaksa gue review. Kalo mau lihat cewek bening tonton aja, tapi ya lu cuman bakal dapet itu doang, dari cerita biasa, dari pesan juga gak ada. Nothing lah..

No comments:

Post a Comment